Kiai Zuhri Zaini; Bullying Bertentangan dengan Nilai-Nilai Kemanusiaan

    Kiai Zuhri Zaini; Bullying Bertentangan dengan Nilai-Nilai Kemanusiaan
    Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton memberikan sambutan pada acara halaqah pesantren ramah santri di Aula I Nurul Jadid

    PROBOLINGGO - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini menegaskan bahwa bullying dan perundungan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan juga agama dengan dalih apapun. Ungkapan tersebut disampaikan saat memberikan sambautan pada acara halaqah pesantren ramah santri di Aula Pesantren Nurul Jadid. Senin (14/10/24).

    Ia juga menyampaikan berkait pentingnya mensosialisasikan nilai-nilai kekerasanan bullying dan perundungan pada lapisan masyarakat.

    "Sekarang sangat marak terkait bullying dan perundungan ini. Baik terjadi di lembaga-lembaga maupun di rumah tangga, " ungkapnya.

    Kiai kharismatik Jawa Timur ini tidak lupa mengingatkan bahwa nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwahnya dengan menggunakan cara-cara yang santun, ramah dan tidak menyakitkan.

    "Nabi diingatkan oleh Allah untuk berdakwah dan mengajak manusia kejalan keselamatan dan diperintahkan oleh Allah untuk menggunakan cara-cara yang santun, ramah dan tidak menyakitkan. Bahkan sekalipun beliau diganggu dan mau dihabisi tetap beliau mengedepankan sifat-sifat kesantuanan yang didasari oleh sifat rahmah, " imbuhnya.

    Selanjutnya Kiai Zuhri mengajak agar kita bersyukur dan bergembira dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai penyebar rahmah di alam semesta.

    "Oleh karena itu nilai-nilai kesantunan, nilai-nilai kasih sayang, sehingga tidak menghalangi kita untuk mengerjakan yang tidak baik khususnya kekerasan atau bullying. Kita perlu mensosialisasikan pentingnya dampak bullying dan perundungan ini mulai dari diri kita, komunitas hingga pada masyarakat, "harapnya.

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Pesantren Nurul Jadid Paiton Ditunjuk PWNU...

    Artikel Berikutnya

    Lima Pesantren Besar Gelar Halaqah, Ra Hamid...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia

    Ikuti Kami